Jakarta, Harian Umum- Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan empat pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Bareskrim Polri karena memberikan Kebohongan Award kepada Capres dan Cawapres nomor urut 2 pada Pilpres 2019, yakni Prabowo-Sandi, dan kepada politikus Partai Demokrat Andi Arief.
Laporan itu dilakukan pada Minggu (6/1/2019) dan diregistrasi dengan nomor LP/B/0023/I/2019/Bareskrim.
Pengurus DPP PSI yang dilaporkan adalah Ketua Umum PSI Grace Natalie, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Ketua DPP PSI Tsamara Amany, dan juru bicara PSI Dara Adinda Kesuma Nasution. Mereka dilaporkan dengan tuduhan menyebar fitnah, ujaran kebencian, dan provokasi.
"Pengurus PSI seolah-olah memberikan award, namun tujuan sebenarnya diduga adalah penghinaan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto dan bapak Sandiaga Uno beserta tim suksesnya bapak Andi Arief," jelas Koordinator Tim Pelapor ACTA, Djamaluddin Koedoeboen, seperti dikutip dari ROL, Senin (7/1/2019).
Diakui, pemberian Kebohongan Awad oleh PSI ini telah memicu keonaran di tengah masyarakat, khususnya di kalangan pendukung Prabowo-Sandi, dan menurut Wakil Ketua ACTA Hendarsam Marantoko yang namanya ditempatkan sebagai pelapor kasus ini, dirinya yang juga merupakan pendukung pasangan Prabowo-Sandi turut terkena dampak dan menjadi korban.
"Karena itu kita minta kepolisian untuk menangkap semua pihak yang ada di balik pemberitaan penghargaan Kebohongan Award ini untuk memberikan efek jera," tegasnya.
Hendarsam menjelaskan, pengurus PSI yang dilaporkan itu diduga melanggar tindak pidana kejahatan tentang konflik Suku, agama, RAS, dan antar golongan (SARA) yang tidak diketahui pasal 156 KUHP jo pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Seperti diketahui, PSI memberikan Kebohongan Award untuk kategori Kebohongan Terhalusinasi kepada Andi Arief terkait cuitannya tentang 7 kontainer surat suara dari China yang telah dicoblos untuk pasangan nomor urut 1 Jokowi Ma'ruf Amin yang kemudian oleh polisi dinyatakan hoaks.
Prabowo diberi Kebohongan Award untuk kategori Kebohongan Paling Lebay karena menyatakan bahwa selang cuci darah bagi pasien BPJS Kesehatan di RSCM Jakarta dipakai berulang kali, dan dibantah oleh rumah sakit tersebut.
Sandiaga Uno diberi Kebohongan Award untuk kategori Kebohongan Paling Hakiki karena menyatakan bahwa pembangunan Tol Cipali dapat dibangun tanpa utang.
Pemberian award ini membuat PSI dibully habis-habisan oleh para pendukung Prabowo-Sandi karena award serupa tidak diberikan kepada Jokowi yang dianggap telah menyebarkan hoaks karena sekitar 65 janji yang diucapkannya pada Pilpres 2014, tidak ada yang ditepati. Termasuk janji buyback Indosat.
PSI juga dibully karena tidak memberikan award kepada Ma'ruf Amin yang pernah menyatakan bahwa mobil Esemka akan dilaunching pemerintah pada Oktober 2018, namun hingga kini tak ada realisasinya. (rhm)