Jakarta, Harian Umum-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku akan menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan infrastuktur. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengalokasikan anggarna pada pos Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19 di Jakarta.
"Sejak awal dana PEN memang tidak ditujukan untuk penanganan Covid-19. Program PEN, program pemerintah pusat terkait pembangunan. Kalau penanganan Covid kita gunakan dana BTT dari DKI," ujar Anies di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/11).
Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan pinjaman dana PEN sebesar Rp12,5 triliun dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI. Dana itu disebutkan baru cair sekitar 3,2 triliun.
"Jadi tujuan dari anggaran yang disalurkan lewat SMI adalah agar proyek-proyek infrastruktur di daerah tidak terhenti akibat adanya pandemi. Jadi ini dua hal yang berbeda," ujarnya.
Dalam penyampaian Rancangan Perda Perubahan APBD 2020 pada rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, Anies menyebutkan telah melakukan penambahan anggaran untuk pos Belanja Tidak Terduga dari Belanja Tidak Langsung yang semula Rp 188 miliar menjadi Rp 5,19 triliun atau naik lebih dari 27 kali lipat dalam rangka percepatan penanganan COVID-19.
Sedangkan pada kelompok belanja langsung, alokasi pinjaman dana PEN akan digunakan untuk peningkatan infrastruktur pengendalian banjir; peningkatan infrastruktur peningkatan layanan air minum; peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah; peningkatan infrastruktur transportasi; peningkatan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan (revitalisasi TIM); dan peningkatan infrastruktur olahraga (pembangunan JIS).
Namun, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Johny Simanjuntak mengingatkan agar Anies tak menggunakan dana PEN untuk pembangunan. Dia mengatakan dana tersebut seharusnya menjadi stimulus seperti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Bantuan Sosial, hingga Kartu Jakarta Mahasiswa (KJMU). Dana itu juga harusnya diperuntukkan bagi penanganan banjir, internet belajar dan membiayai penanggulangan wabah virus corona (Covid-19).
"Bukan untuk proyek mercusuar yang belum begitu mendesak seperti Jakarta International Stadium (JIS) dan pembangunan hotel di TIM," kata Johnny beberapa waktu lalu. (hnk)