Jakarta, Harian Umum - Keluarga mantan Deputi Basarnas, Mayor Jenderal (Purnawirawan) TNI Tatang Zaenudin mengalami teror penembakan.
Teror yang terjadi pada 30 Januari 2017 itu terjadi di kediamannya, Jalan Bukit Pasir, Cimanggis Depok, Jawa Barat, kala istri Tatang sedang duduk-duduk di teras di siang hari.
"Awalnya saya tidak percaya terjadi satu teror kepada saya. Karena laporan dari istri yang syok, saya katakan tidak usah syok, saya akan datang. Terus, saya suruh untuk lapor pada pihak yang berwajib dan saya katakan jangan takut mudah-mudahan pelakunya segera tertangkap," kata Tatang saat ditemui di kediamannya, Minggu (4/2/2018).
Tatang mengakui, saat kejadian ia sedang melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah, dan tegas mengatakan tidak gentar pada teror ini.
"Jadi, siapa pun pelaku dan dalangnya akan saya hadapi. Saya tidak akan pernah takut pada manusia apa pun di muka bumi ini demi kebenaran. Saudara (pelaku) sudah menabuh genderang perang, maka akan saya hadapi. Hanya ada satu tugas pokok dalam diri saya, apakah saya dibunuh atau Anda yang saya bunuh. Tidak ada kata lain, tidak ada kata maaf," tegas Tatang.
Mantan petinggi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini menilai, jika hal itu dibiarkan, bukan tidak mungkin akan timbul korban lainnya.
"Jangan sampai ada manusia-manusia yang seperti itu hidup di muka bumi ini. Dan, itu akan saya cari, akan saya hadapi," tambahnya.
Pensiunan bintang dua TNI AD itu juga menegaskan, jika pelaku maupun kelompoknya telah ditemukan, Tatang mengancam akan mengerahkan massa yang dia pimpin.
"Sudah banyak relawan-relawan saya, pendukung saya, untuk melakukan suatu tindakan, tinggal menunggu perintah saya. Namun saya katakan, ini belum ada kejelasan dari pihak Kepolisiain, kita tidak perlu melakukan tindakan yang memperkeruh. Tetapi apabila nanti sudah diketahui orang atau kelompok atau golongan tertentu, maka saya akan hadapi dengan massa saya," terang Tatang.
Ia pun mengancam si peneror agar jangan tertawa karena telah dapat melakukan aksinya, karena ia yakin ia pasti bisa menangkapnya.
"Tunggu, saya pasti akan bisa menangkap kamu, termasuk dalang kamu. Tidak ada kata lain; akan saya selesaikan kalian," ancamnya lagi.
Ketika disinggung apakah mengenal atau mengetahui pelaku teror, Tatang menyerahkan sepenuhnya kepada Kepolisian, dalam hal ini Polresta Depok. Ia memastikan, tidak pernah memiliki musuh atau pun persoalan dengan pihak mana pun. Walau banyak yang mengaitkan teror ini dengan perjalanan politiknya yang sempat digadang-gadang sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat.
"Saya yakinkan itu kurang benar. Kebenaran terkait motif teror, saya yakin akan terungkap jika pelakunya tertangkap dan siapa dalang dari ini semua. Kami minta Polri untuk segera bertindak, agar kami mendapat keadilan hukum," ujarnya.
Untuk diketahui, aksi penembakan terjadi sekitar pukul 14.45 WIB. Ketika Euis, istri Tatang, sedang duduk santai di teras rumah, tiba-tiba dikejutkan oleh suara letusan yang cukup keras.
Awalnya, Euis mengira suara itu berasal dari pohon yang tumbang, namun setelah dicek ternyata ada lubang bekas tembakan di tembok tak jauh dari tempatnya duduk.
Hingga kini kasusnya masih diselidiki Polres Depok. (sumber: Viva)