Jakarta, Harian Umum - Media ekonomi dan bisnis yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Bloomberg, menyelenggarakan survei terkait tiga pasangan calon yang berkontestasi di Pilpres 2024 dengan sampel para ekonom dan analis senior di Indonesia.
Dari 17 ekonom dan analis pasar yang dijadikan sampel tersebut, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan meraih nilai tertinggi untuk menjadi presiden RI periode 2024-2029, menggantikan Jokowi yang masa jabatannya berakhir pada Oktober 2024 mendatang.
"Anies Baswedan, sosok yang paling vokal dalam mengkritik Presiden Joko Widodo, mendapat nilai tertinggi, yakni 33. Nilai tersebut didapat dari 17 ekonom dan analis pasar ketika ditanya siapa yang menurut mereka paling tepat untuk memimpin Indonesia," tulis Bloomberg seperti dikutip, Kamis (18/1/2024).
Di posisi kedua diduduki Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dengan skor 29 poin, sementara posisi ketiga diduduki Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang mendapat 28 poin.
Bloomberg juga memproyeksi Pilpres Indonesia 2024 akan berlangsung dua putaran.
Jika Anies menang, menurut hasil survei Bloomberg, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai akan mampu mendorong perekonomian Indonesia untuk bisa tumbuh lebih tinggi dari 5 persen.
Janji politik Jokowi yang sebelumnya disampaikan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen, menurut survei Bloomberg, dianggap gagal dicapai.
Hasil survei Bloomberg juga mengungkap adanya penolakan dari para ekonom dan analis pasar terkait politik dinasti yang sedang dibangun Presiden Jokowi.
Survei itu menyebut, 10 dari 17 responden (58,8 persen) mengatakan bahwa politik dinasti di bawah kepemimpinan Jokowi tidak akan memberikan pertanda baik bagi pasar dan perekonomian.
Politik dinasti yang dimaksud adalah ketika Jokowi mendorong putranya, Gibran Rakabuming, maju sebagai Cawapres berpasangan dengan calon presiden Prabowo Subianto. Pasangan ini juga berjanji melanjutkan kebijakan Jokowi, termasuk hilirisasi dan pembangunan ibu kota baru, IKN Nusantara.
Survei Bloomberg ini dilakukan pada awal Januari 2024, ketika survei-survei sejumlah lembaga di Indonesia masih menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di posisi pertama. (rhm)