Jakarta, Harian Umum - Puluhan desa milik warga Rohingya ditinggalkan di Rakhine dibakar oleh tentara Myanmar, pasca dilakukan penandatanganan kesepakatan pemulangan pengungsi dengan Bangladesh.
Organisasi hak asasi manusia, Human Right Watch (HRW) menyebut Dikutip dari AFP, pada Senin (18/12/2017), berdasarkan foto satelit, sebanyak 40 desa yang hancur pada bulan Oktober dan November, bertambah menjadi 354 desa.
Beberapa desa bahkan dimusnahkan pada pekan sama dengan saat penandatanganan perjanjian pemulangan pengungsi antara Myanmar dengan Bangladesh.
"Aksi pembakaran desa Rohingya oleh tentara Myanmar menunjukkan perjanjian pemulangan pengungsi tak lebih dari aksi hubungan masyarakat," kata direktur Asia HRW, Brad Adams dalam laporannya dikutip AFP.
Lebih dari 600.000 warga Rohingya melarikan diri dari Rakhine melintasi perbatasan Bangladesh karena diserang militer Myanmar pada akhir Agustus lalu.
Negara-negara di dunia dan PBB pun menyebut Myanmar telah melakukan pembersihan etnis dan genosida.
Tekanan dari dunia internasional membuat pemerintah Myanmar akhirnya menandatangani perjanjian pemulangan pengungsi Rohingya dari Bangladesh ke Rakhine dan akan dilakukan dalam waktu dua bulan.(tqn)