Jakarta, Harian Umum - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, saat ini Indonesia diserang narkoba jenis sabu dan pil ekstasi asal China dan Belanda. Hal ini dikatakan saat memusnahkan Sabu sebanyak 191 kilogram, ganja 520 kilogram dari Aceh dan ekstasi 43.450 butir.
"Ini sabu dari China, ekstasi dari Amsterdam, Belanda. ," katanya, Kamis (19/10/2017).
Menurut Buwas, semua barang bukti yang dimusnahkan adalah pengungkapan operasi gabungan di wilayah Sumatera Utara. Aneka barang bukti tersebut diimpor ke Indonesia melalui jalur laut dandarat serta jasa pengiriman secara ilegal.
Saat ini, produksi narkotika lokal ganja terbesar dari Aceh, namun sudah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia lainnya termasuk Papua, Sumatera Utara, Sulawesi, Jakarta dan Bogor.
"Kita semua peduli terhadap permasalahan narkotika karena mengancam generasi bangsa. Tempat hiburan menjadi lokasi strategis peredaran narkoba," ucap Buwas.
Kalau komitmen pemberantasan dan perang terhadap narkoba tidak dilaksanakan pemerintah daerah, aparatur negara di daerah dan masyarakat, maka narkoba akan berkembang bebas.Penyalahgunaannya semakin masif.
Tembak di Tempat Bandar dan Pengedar Narkoba
Buwas dengan tegas untuk mengurangi jumlah narkotika ia menginstruksikan untuk tetap menembak di tempat bandar dan pengedar narkoba yang tidak menyerah.
"Mereka bilang, BNN tidak boleh menembak di tempat. Kata siapa?" ujar Budi Waseso
BNN mencatat, selama ini ada sekira 15.000 orang Indonesia mati setiap tahun akibat terlibat penyalahgunaan narkoba. Dengan ancaman yang sudah di depan mata tersebut, dinilainya, sudah sangat wajar jika diperlukan tindakan tegas.
Apalagi, katanya, mayoritas pengedar narkoba selalu mengulangi perbuatannya setelah menjalani masa hukuman. Mereka hanya berorientasi pada keuntungan materi tanpa mempedulikan kelangsungan generasi bangsa.
"Bandar yang mati masih kurang banyak. Mereka sudah membunuh ribuan orang, sedangkan bandar, hanya puluhan orang," katanya
Oleh karena itu, ia menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak akan memedulikan tantangan yang dihadapi dalam memberantas narkoba. BNN, kata dia, diberikan senjata api dalam menjalankan tugas.
Buwas menekankan, agar anggota BNN di seluruh Indonesia untuk tidak ragu menembak bandar dan pengedar narkoba, yang selalu mencari celah melawan hukum tanpa kenal menyerah.







