Palembang, Harian Umum - Ketua Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Kota Palembang, Arif Rahman, meminta lebih dari 500 pengusaha yang mengikuti workshop "Strategi Membangkitkan Bisnis di Tahun 2024" agar bergerak dan terus bergerak hingga Allah SWT menghentikannya.
Workshop ini diselenggarakan di Hotel Harper, Palembang, Rabu (10/1/2024).
Selain Arif, pemateri dalam workshop ini adalah Presiden IIBF Heppy Trenggono, Ketua IIBF Sumatera Selatan Syahril Al zahri, dan owner BIN Bilal Tour & Travel Bilal Tribudi.
"Kita harus merenungkan seberapa kekuatan kita. Untuk acara yang gratis seperti ini, kita butuh banyak sponsor," katanya seraya menyebut beberapa nama perusahaan yang mendukung workshop ini, dan tertera pada spanduk acara.
Kalau oligarki, kata dia, untuk acara seperti ini hanya cukup melibatkan satu perusahaan.
"Karena itu, kita harus bergerak dan terus bergerak sampai Allah yang menghentikannya," kata dia.
Arif mengutip sebuah riwayat tentang Abu Ayub Al Anshari, seorang pejuang Islam yang turut bertempur dalam Perang Badar, Uhud dan Khandaq. Salah satu sahabat Rasulullah SAW ini hampir di tiap medan tempur tampil sebagai pahlawan yang siap mengorbankan nyawa dan harta bendanya.
Semboyan yang selalu diulang-ulangnya, baik malam ataupun siang, dengan suara keras atau perlahan adalah firman Allah SWT, "Berjuanglah kalian, baik di waktu lapang, maupun waktu sempit..." (QS At-Taubah: 41).
"Jadi, kalau kita ingin sukses, contohlah Abu Ayub. Jangan mudah menyerah. Bergerak terus, jangan cemen," katanya.
Arif juga menyitir Al Qur'an Surat At-Tagabun ayat 16 yang berbunyi: "Fattaqullâha mastatha‘tum wasma‘û wa athî‘û wa anfiqû khairal li'anfusikum, wa may yûqa syuḫḫa nafsihî fa ulâ'ika humul-mufliḫûn" yang artinya; Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barang-siapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung'.
Arif mengingatkan bahwa dalam.Al Qur'an pun Allah memerintahkan agar hambaNya berbuat sesuai kesanggupannya.
Meski demikian Arif juga mengakui bahwa kemampuan manusia ada batasnya, dan menurut dia, di sini pula beruntungnya pengusaha yang bergabung dengan IIBF.
Sebab, kata dia, di IIBF ada Leader Forum (LF) yang mirip dengan liqo, tetapi di bidang bisnis.
"Saya juga baru bergabung di LF tahun lalu, dan manfaatnya luar biasa karena di LF, saat kita mengikuti pertemuannya, kita diminta membuat komitmen untuk diwujudkan pada pertemuan selanjutnya. Karena itu, pengusaha yang bergabung dalam IIBF dapat terus tumbuh," katanya.
Meski demikian, Arif memberitahu bahwa untuk bisa ikut LF harus terlebih dulu mengikuti Program Bwin atau Business Owner Institute.
Syahril menjelaskan kalau program-program dalam IIBF memang merupakan program-program yang membangun anggotanya dari semua aspek, tidak hanya bisnis, karena IIBF merupakan organisasi yang mengambil positioning sebagai pembangun karakter pengusaha Indonesia, dengan visi “Building Character and Wealth”.
"Karena itu, pengusaha yang bergabung di organisasi ini insya Allah akan tumbuh," katanya.
Sedang Bilal memberikan motivasi dengan menceritakan pengalamannya dari seorang pekerja hingga sukses menjadi seorang pengusaha travel. Ia juga mempertontonkan video yang menggambarkan bahwa mencapai goal memang berat dan tidak mudah, tetapi orang harus mampu mencapainya.
"Semoga bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian akan masuk daftar 10 pengusaha terkaya di Sumsel," katanya. (rhm)