Jakarta, Harian Umum- Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar meminta ulama dan habaib di wilayahnya untuk tidak terpengaruh oleh tahun politik, sehingga tetap dapat berperilaku sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.
Permintaan ini disampaikan saat memberikan sambutan dalam pengajian bulanan Majelis Ta'lim Ar Rasyid, sekaligus tasyakuran karena rumah dinas sang Walikota di Jalan Taman Cornelis Simanjuntak, Jakarta Timur, telah selesai direhab dan mulai dapat ditempati, Jumat (21/12/2018).
"Sudah lama saya ingin menjalin ukhuwah dengan para ulama dan habaib di wilayah ini (Jakarta Timur, red), dan alhamdulillah dalam pengajian bulanan Ar Rasyid dan tasyakuran ini, keinginan saya terkabul, karena jika ulama dan umaro bersinergi, insya Allah kita dapat membangun Jakarta Timur dengan lebih baik lagi," katanya.
Meski demikian Anwar mengingatkan bahwa saat ini merupakan tahun politik, dan dalam waktu empat bulan ke depan (17 April 2019) akan ada Pileg dan Pilpres. Situasi politik Tanah Air tentu akan semakin panas karena dipicu kontestasi dua pasang calon yang bertarung di Pilpres, yakni Capres petahana Jokowi dan Cawapresnya KH Ma'ruf Amin, kontra pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Anwar meminta ulama dan habaib tidak membuat suasana semakin panas.
"Ulama dan habaib jangan menggunjingkan orang lain dan mencaci maki pemerintah. Saat Maulid Nabi SAW, berikan tausyiah yang baik (kepada jamaah), karena Nabi SAW pun tidak pernah bergunjing, apalagi mencaci maki. Nabi hanya bereaksi ketika agamanya dihina," katanya.
Anwar berjanji, agar ukhuwah dengan ulama dan habaib terus terbangun, ia akan mengadakan pengajian setiap bulan yang dihadiri para ulama dan habaib, karena untuk membangun Jakarta Timur, walikota sebelum dirinya pun, yakni Murdani, melakukan hal seperti ini.
Menurut data, pengajian bulanan Majelis Ta'lim Ar Rasyid ini merupakan pengajian yang ke-10 sejak didirikan pada 7 Maret 2018 silam. Majelis ta'lim ini dibentuk oleh FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) DKI Jakarta dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan anggotanya.
Nama Rasyid digunakan karena selain merupakan salah satu asmaul husna yang berarti cerdik, juga merupakan nama tengah Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Maka, dengan menggunakan nama Ar Rasyid, FKDM berharap anggotanya juga menjadi orang-orang yang cerdik dalam menghadapi setiap tantangan dan setiap persoalan, sehingga kehidupan mereka meningkat dan FKDM DKI pun makin disegani.
Menanggapi imbauan Walikota Jakarta Timur kepada para ulama dan habaib, Ketua FKDM DKI Jakarta, Rico Sinaga, sangat sependapat.
"Itu imbauan yang baik menurut saya, karena pemuka agama memang selayaknya dapat memberikan keteduhan bagi masyarakat, meski dalam situasi politik yang sepanas apa pun," katanya.
Ia menilai, secara keseluruhan, berdasarkan apa yang disampaikan Walikota dan juga tausyiah yang diberikan ulama yang hadir, di antaranya tausyiah yang disampaikan KH Fahrurrozi Ishak, anggota Majelis Ta'lim Ar Rasyid mendapatkan masukan yang banyak dan bagus sekali.
"Ini berguna untuk mereka dalam melaksanakan tugasnya melakukan deteksi dini dan cegah dini, sehingga situasi Jakarta tetap kondusif meski Natal dan Tahun Baru kali ini berada di dalam tahun politik," pungkasnya. (rhm)







