Jakarta, Harian Umum- Ketua Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif (Majelis) Sugiyanto mengatakan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan merupakan sosok yang cocok dan ideal untuk mendampingi Prabowo Subianto maju di Pilpres 2019.
"Pak Zul merupakan salah satu politikus Tanah Air yang mumpuni dan layak disandingkan dengan Pak Prabowo sebagai cawapresnya," kata dia kepada harianumum.com via telepon, Kamis (12/4/2018).
Ia menyebut, setidaknya ada sembilan alasan mengapa pria kelahiran Lampung pada 1962 itu dianggap layak menjadi cawapres Prabowo.
1. Bukan politikus karbitan, karena Zul merintis karir politiknya di PAN dari bawah, sebagai pengurus biasa, dan kemudian karirnya menanjak menjadi Sekjen DPP PAN hingga akhirnya menjadi ketua umum DPP PAN
2. Berpengalaman menjadi anggota DPR RI
3. Berpengalaman di birokrasi karena merupakan mantan Menteri Kehutanan
4. Masih menjadi ketua MPR
5. Dua kali menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa), yaitu dari Sejong University, Korea Selatan, untuk bidang Administrasi Publik; dan dari Universitas Negeri Semarang untuk bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
6. Memiliki jiwa nasionalis yang kuat
7. Dukungan penuh dan solid dari pengurus PAN tingkat pusat hingga daerah, ranting dan cabang
8. Didukung pendiri PAN Amien Rais dan para tokoh senior PAN seperti Sutrisno Bachir dan Hatta Rajasa
9. Tidak ada resistensi dari masyarakat, karena bukan tokoh kontroversial
Sugiyanto menambahkan, dengan semua kelebihan yang dimiliki, Zulkifli paham benar bagaimana kondisi bangsa dan negara saat ini, apa saja problemnya, dan bagaimana mengatasi problem-problem itu, sehingga jika ia dan Prabowo berpasangan dan memenangi Pilpres 2019, ke depan kondisi Indonesia akan menjadi lebih baik.
"Lagipula Pak Zul dan Pak Prabowo telah lama berteman baik, dan mereka pun telah saling mengenal satu sama lain. Saya yakin, jika keduanya dipercaya rakyat untuk memimpin negara ini, keduanya dapat bersinergi dengan baik," imbuh aktivis yang juga wakil ketua DPW PAN DKI Jakarta itu.
Seperti diketahui, saat Rakornas Partai Gerindra di Bogor, Jawa Barat, kemarin, para kader, simpatisan dan pendukung partai itu mendaulat Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk nyapres di 2019.
Amanat itu diterima, dan Prabowo menyatakan siap nyapres lagi di 2019, setelah sebelumnya kalah di Pilpres 2014 dan 2009.
Partai Gerindra bahkan memberikan hak penuh kepada Prabowo untuk menentukan partai koalisi dan cawapresnya.
Sejauh ini, PKS yang telah menyatakan berkoalisi dengan Gerindra di 2019, mengincar posisi cawapres Prabowo, dan telah menyiapkan menyiapkan sembilan nama kadernya untuk diusulkan kepada Prabowo. Di antara sembilan nama itu ada Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan mantan Presiden PKS Anis Matta.
Lalu bagaimana dengan PAN?
Imam Besar Umat Islam Indonesia Habib Rizieq Shihab telah mengimbau agar partai ini bergabung dengan Gerindra, PKS dan PBB, namun beberapa waktu lalu memberi isyarat kalau PAN akan mendukung Presiden Jokowi di Pilpres 2019. (rhm)







