Lampung, Harian Umum - Jika Anda pengusaha yang baru memulai usaha atau yang kesulitan mengembangkan usaha, bergabung dengan Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) bisa jadi pilihan.
Sebab, selain banyak pengusaha yang sukses setelah bergabung dengan organisasi yang dipresideni pengusaha sukses Heppy Trenggono itu, juga karena IIBF memiliki metode yang berbeda dengan organisasi sejenis lainnya, sehingga bergabung dengan organisasi ini juga akan membuat Anda memiliki keluarga yang harmonis
"Kalau kita masuk ke IIBF untuk mengharapkan penjualan untuk bisnis kita, itu salah karena IIBF bukan untuk itu, tapi impact-nya sangat besar sebagaimana yang saya alami," kata Haryo Suryokusumo, pengurus DPD IIBF Pringsewu, Lampung, saat workshop bertajuk Lampung Business Series di Lampung, Selasa (9/1/2024).
Pengusaha jasa percetakan dan digital agency ini menjelaskan, IIBF adalah organisasi yang mengutamakan pembangunan karakter, karena tanpa karakter, bisnis akan hancur.
"Jadi, kalau ikut pelatihan-pelatihan di IIBF, yang kita dapat lebih bersifat dasar, fundamental, karena yang diajarkan adalah character building (pembangunan karakter), setelah itu tentang family (keluarga) agar harmonis. Karena dengan karakter yang baik dan memiliki keluarga yang harmonis, ada impact ke bisnis," imbuh Haryo.
Ia membeberkan kalau sebelum bergabung dengan IIBF, ia termasuk seorang workaholic, sehingga abai terhadap keluarga dan anak, karena dari Senin hingga Minggu dan dari pagi hingga malam, ia tenggelam dalam pekerjaan.
Namun, sejak bergabung dengan IIBF, ia mulai memperhatikan keluarga dan anak, serta banyak liburan dengan mereka.
"Semula saya pikir kalau banyak liburan, omset bakal hilang atau menyusut, ternyata malah luar biasa, alhamdulillah. Jadi, sejak membahagiakan keluarga, bisnis ikutan bahagia," lanjut pengusaha 28 tahun ini sambil tertawa berderai.
Selain pembangunan character, IIBF juga punya program yang dapat mendukung kemajuan usaha anggotanya. Haryo menyebut program tersebut bernama Business Owner Institute (Bwin) dan Leadership Forum (LF).
"Bwin sangat bagus karena di dalam situ kita banyak ngobrol dengan sesama pengusaha. Dalam delapan kali pertemuan, kita bisa saling sharing tentang usaha kita, sehingga kita dapat belajar dan menyerap informasi dari yang lain," katanya.
Untuk ikut LF, lanjut Haryo, anggota IIBF harus terlebih dahulu mengikuti Bwin. LF diselenggarakan setiap Minggu atau setiap beberapa bulan sekali. Dalam LF, sesama pengusaha juga saling ngobrol tentang bisnis, keluarga dan dirinya.
"Di LF ini kita akan diminta menetapkan suatu target yang harus diupayakan tekah terealisasi pada pertemuan berikutnya," kata dia.
Hal senada dikatakan Wakil Ketua DPW IIBF Provinsi Lampung, Bayu Senoaji. Dia mengatakan, sebelum bergabung dengan IIBF, upayanya membangun bisnis bagaikan sedang membuka hutan baru, karena ilmu yang diperoleh saat kuliah ternyata tidak seperti realita yang dihadapi saat bisnis dibangun.
"Sebelum gabung di IIBF, saya sadari banyak pelajaran yang harus saya ketahui sebagai pebisnis, dan itu semua terjawab di IIBF," ujar pengusaha kerajinan kain khas Lampung itu.
Ia mengakui kalau di IIBF- lah dia memahami bahwa bisnis hanya cara untuk membangun diri, keluarga, agama dan bangsa.
"Karena di IIBF fundamentalnya adalah tentang karakter, karena karakter yang membangun bisnis di bidang apapun," katanya
Ia jjuga mengakui kalau setelah bergabung di IIBF, bisnisnya tumbuh, karena di IIBF ada Bwin dan LF.
"Lagipula di sini sistemnya seperti kekeluargaan, jadi kita bisa saling dukung, saling bantu, seperti dalam keluarga saja," katanya.
Dikutip dari laman resminya, IIBF yang didirikan pengusaha Heppy Trenggono pada 9 Agustus 2009 memang mengambil positioning sebagai pembangun karakter pengusaha Indonesia dengan visi “Building Character and Wealth”. Saat ini IIBF beranggotakan lebih dari 70.000 Pengusaha Indonesia, dan memiliki lebih dari 100 perwakilan terdiri dari kantor wilayah di tingkat propinsi dan kantor daerah di tingkat kabupaten dan kota di Indonesia.
Menurut Tohadi, pengurus DPD IIBF Bandar Lampung, di daerahnya kemajuan IIBF sangat pesat, terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan, baik yang rutin maupun yang tidak, seperti kelas-kelas bisnis, workshop-workshop dan lain-lain.
"Untuk Lampung Business Series ini persiapan kami cuma seminggu, tapi kita bisa kumpulkan 500-600 pengusaha dari Bandar Lampung dan sekitarnya, seperti dari Kotabumi, Pringsewu, Lampung Timur, dan lain-lain ," katanya.
Hal itu, lanjut Tohadi, karena IIBF komit melakukan pendidikan kepada masyarakat terkait bisnis.
Bahkan, kata dia, jika menyelenggarakan event, seperti Lampung Business Series, peserta tidak dikenai biaya karena.pengusaha-pengusaha dalam IIBF menjadi sponsor.
Yang juga penting dari yang diajarkan IIBF, menurut Tohadi, adalah mendidik anggotanya agar berbisnis sesuai ajaran Islam.
"IIBF mengajarkan masyarakat berbisnis berdasarkan syar'i, anti riba, halal, dan berharap keberkahan. Masyarakat diberdayakan dengan tanpa harus menggunakan modal dari bank, Jadi, skill atau kemampuan yang diasah," katanya. (rhm)