Tangsel, Harian Umum - Gerakan Muda Cegah dan Tangkal Covid-19 (GM Cekal Covid-19) menginisiasi gerakan pemuda untuk berpartisipasi dalam mencegah penyebaran corona.
Tergabung dari Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB) dan Karang Taruna RW 019, GM Cekal Covid-19 melakukan pendataan bagi warga rentan terinfeksi corona dan sosialisasi dalam menangkal penyebarannya.
Seperti yang dikatakan Ketua Umum SKAB Dodi Prasetya Azhari menyatakan, pemuda sebagai penggerak terdepan perlu menjadi garda dalam pencegahan corona.
"Inshaa Allah gerakan pemuda bersama GM Cekal Covid-19 ini akan bersama-sama mensosialisasikan pencegahan virus corona serta mengantisipasi dampak dari wabah corona secara masif dan terukur," ungkap pria yang akrab disapa Dodi tersebut kepada wartawan, Jumat (1/5/2020).
"Kami ingin membuat perisai kesehatan ini berbasis masyarakat. Kami tidak keberatan jika faktanya saat ini banyak wilayah yang melakukan karantina di lingkungan wilayahnya, selama tidak mengganggu proses logistik di lingkungan wilayahnya. Namun tetap harus disistematiskan dengan pola yang jelas dan terarah tidak sekedar ikut-ikutan," tambah Dodi.
Dodi menjelaskan upaya mandiri dari kesadaran kolektif masyarakat untuk pencegahan Covid-19 bisa melalui penyemprotan disinfektan mandiri maupun pelaporan kasus.
"Mengapa upaya kolektif mandiri masyarakat perlu diapresiasi karna Ini menunjukkan kepedulian bersama yang luar biasa dari masyarakat untuk menghadapi ancaman virus ini. Kepedulian individu dan komunitas inilah yang masih perlu diintensifkan dan ditumbuhkan lebih masif," beber Dodi.
Sementara itu, Humas GM Cekal Covid-19 Irfan mengungkapkan pihaknya saat ini sudah melakukan pendataan kepada warga di wilayah lingkungan RW 019, Kelurahan Serua, Ciputat.
"Pendataan ini merupakan upaya preventif melakukan sosialisasi dan pencegahan penularan virus covid-19. Termasuk untuk terus menjaga jarak dan menghindari kegiatan yang melibatkan banyak orang," kata Irfan.
Irfan menyampaikan pihaknya selalu berkoordinasi dengan RT/RW dan PKK bergerak bersama terutama untuk memastikan kelompok rentan penularan virus corona agar tidak berpergian atau keluar rumah.
"Mereka rentan apabila terkena, maka risiko totalitasnya cukup tinggi. Akhirnya jika memang ada kebutuhan yang diperlukan, maka keluarganya bisa membantu untuk menyediakan kebutuhan tersebut," tandas Irfan. (Arie Kristianto)







