Jakarta, Harian Umum - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung mengeluarkan empat intruksi kepada jajarannya begitu Jakarta dilanda banjir dan pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda Ibukota sepanjang Senin (11/12/2017) siang hingga sore.
Berdasarkan bocoran yang diperoleh harianumum.com, diketahui kalau perintah yang dikeluarkan pada pukul 15:00 WIB tersebut diketik pada secarik kertas berlambang Garuda dengan tulisan "Gubernur Provinsi DKI Jakarta" di bawahnya.
Perintah itu ditujukan kepada Sekda, para walikota dan bupati Kepulauan Seribu, para kepala SKPD/UKPD terkait dan seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Berikut perintah Anies dalam surat tersebut:
"Melanjutkan arahan terkait Operasi Siaga Ibukota dengan moto "Siap, Tanggap, Galang", maka dengan terjadinya hujan angin siang ini, maka saya instruksikan untuk:
1. Lakukan pemantauan 24 jam di wilayah masing-masing atas kondisi hujan dan potensi kejadian bencana
2. Lakukan tindakan yang diperlukan secara tanggap dan responsif
3. Laporkan pada kesempatan pertama
4. Selamat bertugas.
Berdasarkan data dar akun Twitter @BPBDJakarta dan @TMCPoldaMetro diketahui kalau hujan deras disertai angin kencang sepanjang Senin siang hingga sore membuat sebagian besar wilayah Jakarta dikepung banjir dengan ketinggian 10-50 cm.
Genangan terbanyak terjadi di Jakarta Selatan, diikuti Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.
Di Jakarta Selatan, banjir antara lain melanda Jalan Adityawarman, Jalan Kemang Utara IX Duren Tiga, Komplek Menteri di Jalan Denpasar, Taman Darmawangsa, depan Mal Gandaria City, depan Gedung Wisma Muliadepan kantor Kementerian Tenaga Kerja, dan belakang kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
Di Jakarta Pusat, banjir terjadi di Jalan Gunung Sahari sekitar Pademangan, Kolong Dukuh Bawah, depan Hotel Ibis Budget Cikini, dan sepanjang Jalan Suprapto, Cempaka Putih.
Di Jakarta Utara, banjir antara lain terjadi di depan Gedung Altira Jalan Yos Sudarso, dan perempatan MOI Kelapa Gading.
Pohon tumbang antara lain terjadi di wilayah Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang membuat jadwal Kereta Commuter Line terganggu karena tumbangnya pohon menutupi rel kereta api.
Menanggapi keluarnya perintah Anies ini, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Rico Sinaga mengatakan, ia mengapresiasi reaksi cepat Anies tersebut dan anggotanya telah dikerahkan untuk memback up keluarnya surat tersebut.
Meski demikian Rico mengaku agak khawatir kalau perintah Anies itu tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh oleh pejabatnya yang terkait, karena pejabat-pejabat itu ada yang diangkat saat gubernur Jakarta masih dijabat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan ada juga yang diangkat saat jabatan gubernur dipegang Djarot Saiful Hidayat.
"Dan setahu saya, pejabat-pejabat yang diangkat di era Ahok dan Djarot itu bekerja berdasarkan ancamanan. Jadi, kalau mereka nggak kerja, mereka diancam akan di-staff-kan. Maka, kerjalah mereka," katanya.
Rico mengaku khawatir pada adanya mental pejabat yang seperti itu, sehingga ia menyarankan agar perintah Anies dapat dilaksanakan secara maksimal, sebaiknya Anies segera mengajukan permohonan kepada Kemendagri untuk melakukan diskresi.
Diakui, jika mengacu pada ketentuan yang berlaku, Anies memang hanya boleh melakukan pergantian pejabat setelah enam bulan dilantik, namun jika keadaan dianggap penting dan darurat, pergantian dapat dilakukan dengan lebih cepat melalui diskresi.
"Saya khawatir kalau Anies terlalu berlama-lama melakukan pergantian, kinerja pemerintahannya takkan maksimal," pungkas dia. (rhm)







